bismillah


Rabu, 05 Oktober 2011

Tuntunan Bertaubat kepada Allah SWT

Keutamaan Taubat dan Orang-orang yang Bertaubat dalam al Qur'an

“Taubat” dalam bahasa Arab berarti “kembali”. Dalam konteks Islam, Taubat adalah kembali ke jalan Allah/menjauhi apa yang Allah SWT larang dan melakukan apa yang Allah SWT perintahkan.

Subjek dari taubat adalah seseorang yang beriman kepada Allah, dan hal vital bagi kaum Muslim untuk mengetahui bahwa keselamatan kita diakhirat berlandaskan taubat kita terhadap Allah, seperti firman Allah; “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”»[Qur’an, 24: 31].

Dan diayat lain Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”[Qs 2:222]

Ini menunjukkan betapa gembiranya Allah terhadap taubat hamba-hambanya. Juga, nabi Muhammad (saw) memberikan ilustrasi betapa besar kebahagiaan Allah terhadap taubat kita. Dalam sebuah hadis beliau saw, mengatakan:“Kebahagian Allah dengan taubat hamba-Nya lebih besar dari kebahagian seseorang yang menemukan kembali untanya yang penuh dengan barang-barang setelah hilang di padang tandus.”(Diriwayatkan oleh Anas dan di kumpulkan dalam Sahih Bukhari Vol 8, halaman 214 dan nomor, 321 dan Sahih Muslim vol 4, halaman 1434 nomor 6611)

Taubat adalah ibadah yang amat besar nilainya dan akan menghapus dosa-dosa kita, sebagai mana nabi saw, mengatakan: “Seseorang yang bertaubat seperti orang yang tanpa dosa.”(Hasan -Diriwayatkan oleh Abu ‘Ubaidah ibn ‘Abdullaah & dikumpulkan oleh Ibn Majah Authenticated oleh al-Albani)

Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa:

Pengampunan atas dosa-dosa kita adalah bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya, namun sesuatu yang harus dicari dengan kerendahan hati dan dengan kesadaran. Pula, kita harus ingat bahwa hanya atas rahmat Allah lah manusia dapat masuki surga. Nabi saw, menganjurkan:“Lakukan kebaikan secara ma’ruf, dan dengan tulus tidak terpaksa, dan bukan karena amal kita yang akan memasuki kita ke surga.”Lantas sahabat bertanya,”Apakah ini berlaku pula bagimu wahai Rasulullah?”, Nabi menjawab.” ini berlaku pula kepadaku, kecuali Allah memberi ampunan-Nya kepadaku,”(Sahih Bukhari. vol.8 Hal.315 no.474).

Oleh karenanya di dalam Islam, keselamatan itu bermuara kepada amal dan harapan terhadap ampunan Allah, keduanya terkombinasi kedalam cara/gaya yang unik yang tidak akan ditemukan didalam sistem agama lain.

Sumber: Abibakarblog.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar